Kemenkes tak Yakin WNI Asal Madiun Suspect Ebola

"Sebab dia memiliki riwayat malaria. Tapi untuk lebih antisipasinya, saya sudah minta yang bersangkutan dilakukan pemeriksaan lagi,’’ paparnya.
Meski tak yakin ebola, namun Kemenkes tetap mewaspadai rombongan tersebut. Tim yang dibentuk selain memeriksa sample darah pasien, mereka juga akan menelusuri orang-orang yang pernah kontak dengan pasien Muk dan rombongan lainnya.
Antisipasi itu dilakukan karena Kemenkes khawatir Muk masih dalam masa inkubasi virus. Masa inkubasi ialah masa virus masuk hingga timbul gejala.
"Gejalanya bisa saja ketahuan sejak 2 hari sampai 21 hari,’’ ujarnya.
Gejala ebola antara lain demam yang tak diketahui penyebabnya, nyeri otot, terjadi gangguan saluran cerna, pendarahan, baik pada hidung maupun muntah.
Tjandra menyakinkan selama masa inkubasi ebola tidak akan menular. Sehingga kecil kemungkinan mereka yang bersama satu pesawat akan tertular jika memang Muk positif terjangkit ebola.
"Tapi tetap kita melakukan langkah antisipasinya dengan membentuk tim,’’ jelasnya.
Tim itu akan membantu menyelidiki dan menelusuri orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien. Kasus seperti Muk ini menurut Tjandra sempat terjadi di Jakata. Ketika itu ada seorang pria yang baru pulang dari Nigeria.
JAKARTA – Kementerian Kesehatan bergerak cepat menindaklanjuti kasus WNI asal Madiun yang dicurigai (suspect) virus ebola. Mereka membentuk
- 5 Berita Terpopuler: SPMT PPPK 2024 Lebih Cepat dari CPNS, tetapi Belum Ada Kabar Lanjutan, Dirjen Nunuk Angkat Bicara
- Pekan Depan Ribuan Honorer Resmi jadi ASN PPPK
- Polisi Gulung Dua Pelaku Pungli yang Catut DLHK Pekanbaru
- Warga Kota Bogor Diminta Waspada Gempa Susulan
- Budi Gunawan: Pemerintah Mengutuk Aksi KKB yang Menewaskan 11 Pendulang Emas
- Tim Gabungan Evakuasi 2 Jasad Korban Pembantaian KKB di Yahukimo