Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang

Hal ini salah satunya terlihat hasil studi lintas negara dengan melibatkan 3.800 responden dari tujuh negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Studi ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat tentang dengue, termasuk vektor, pencegahan, dan vaksinasi, masih rendah, rata-rata hanya 47%.
Menariknya, Indonesia mencatat skor tertinggi dalam praktik pengendalian vektor secara mandiri, dengan 56% responden aktif melakukan upaya pencegahan.
"Namun, studi berkala yang dilakukan oleh salah satu perusahaan riset pasar internasional, ternyata menemukan bahwa masyarakat Indonesia cenderung tidak konsisten dan hanya mengintensifkan tindakan pencegahan pada musim hujan atau saat terjadi lonjakan kasus,” terangnya.
Menurut Andreas, hal ini menunjukkan perlunya upaya edukasi yang lebih konsisten dan berkesinambungan.
“Itulah yang mendorong kami untuk memperkuat kampanye CegahDBD tahun ini,” tutupnya. (esy/jpnn)
Kemenkes & Takeda edukasi pentingnya pencegahan Dengue, jangan tunggu wabah datang
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad
- Cak Imin Minta Kemenkes Lakukan Ini Setelah Siswa Keracunan Menyantap MBG
- Kemenkes Mengimbau Masyarakat Bersinergi Melawan Hoaks soal Imunisasi
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- Kemenkes Hentikan Kegiatan PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin
- Komisi IX Bakal Panggil Kemenkes dan Dekan Kedokteran UNPAD Buntut PPDS Pemerkosa Pendamping Pasien