Kemenkeu Estimasi Biaya Mereduksi Emisi Karbon: Bukan Angka Main-Main
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan membeberkan estimasi biaya untuk mereduksi emisi karbon di Indonesia untuk energi dan transportasi.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebut estimasi biaya menurunkan emisi karbon sebesar Rp 3.500 triliun.
"Digunakan untuk mengurangi emisi di sektor energi dan transportasi sebanyak 314 Mton CO2e untuk mencapai target penurunan emisi sesuai NDC yakni 29 persen serta 446 Mton CO2e sesuai target NDC 41 persen," beber Suahasil seperti dikutip dari Antara, Rabu (16/11).
Menurut dia, emisi dari sektor energi dan transportasi memang yang paling membutuhkan angka paling besar.
“Bukan angka main-main untuk pendanaan mitigasi perubahan iklim by sector sesuai komitmen Indonesia 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen bantuan internasional,” katanya.
Indonesia meratifikasi Perjanjian Paris yang di dalamnya terdapat komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) pada 2016.
Berdasarkan dokumen NDC, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen melalui kemampuan sendiri dan 41 persen melalui dukungan internasional pada 2030.
Wamenkeu Suahasil menuturkan jumlah itu tergolong sangat besar mengingat upaya Indonesia dalam menangani perubahan iklim tidak dari level nol.
Kementerian Keuangan membeberkan estimasi biaya untuk mereduksi emisi karbon di Indonesia.
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Lewat Transisi Energi Terbarukan, Indonesia Bisa Menurunkan Emisi GRK
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Pelindo Terus Bangun Kesadaran Lingkungan di Kawasan Pesisir
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi