Kemenkeu Sedang Fokus Memantau, Ada Masalah Serius?
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan terus memantau stabilitas harga serta ketersediaan kebutuhan pangan pokok dan energi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan berupaya mengontrol tingkat inflasi dalam negeri seiring terjadinya disrupsi perdagangan global.
“Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dan kecukupan ketersediaan kebutuhan pangan pokok dan energi,” kata Febrio di Jakarta, Rabu.
Febrio mengakui lonjakan kenaikan harga komoditas khususnya energi dan pangan berpotensi mendorong kenaikan inflasi Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah memberikan bantalan kebijakan berupa bantuan sosial minyak goreng untuk kelompok berpendapatan rendah.
"Pelemahan kinerja ekonomi global termasuk yang terkait dengan lonjakan harga komoditas merupakan dampak dari konflik antara Rusia dan Ukraina," ujarnya.
Di sisi lain, meski disrupsi perdagangan global menekan laju pemulihan ekonomi, namun, Indonesia juga mendapat dampak positif dari kenaikan harga komoditas global.
Ekspor Indonesia pada April 2022 tercatat sebesar USD 27,32 miliar atau tumbuh sebesar 47,76 persen (yoy) dengan migas tumbuh 48,92 persen (yoy) dan nonmigas 47,7 persen (yoy).
Kemenkeu buka-bukaan soal fokus pemerintah saat ini terkait pemulihan ekonomi Indonesia
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Rayakan Natal, Bank Mandiri Bagikan Lebih 2 Ribu Paket Bantuan di Seluruh Indonesia
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Kemenkeu Buka Suara, Soal Transaksi Uang Elektronik dan Qris Kena PPN 12 Persen