Kemenkeu sudah Menghubungi Pak Ganjar soal RUU Tarif PPN terkait Sembako, Ini Penjelasannya
jpnn.com, KUDUS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Kementerian Keuangan dan lembaga terkait untuk mengklarifikasi kegaduhan terkait draft RUU terkait penerapan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk kebutuhan pokok atau sembako.
Ganjar tidak ingin ada persepsi yang salah dari masyarakat tentang rencana aturan baru soal pajak sembako tersebut.
“Saya kira baik juga kalau dari kementerian sampaikan klarifikasi yang betul. Jangan sampai ada image seolah-olah semua ini mau dipajaki semuanya. Tentu tidak mungkin soal itu,” ujar Ganjar usai meninjau penanganan COVID-19 di Kudus.
Kekhawatiran itu muncul setelah Ganjar mengetahui isu yang berkembang di masyarakat saat ini seolah-olah RUU tersebut sudah dibahas dan dirampungkan di parlemen.
“Saya kira pemegang otoritas harus menjelaskan, boleh dari eksekutif boleh dari legislatif apa isinya (Draft RUU, red) buka saja,” tegasnya.
Ganjar mengaku sudah dihubungi dari Kementerian Keuangan dan dijelaskan terkait isu tersebut.
Oleh karena itu, menurut Ganjar, Kementerian Keuangan maupun DPR bisa mengklarifikasi RUU terkait tarif PPN tersebut.
“Diklarifikasi saja dulu, draftnya apa, isinya apa, benar nggak apa yang diceritakan. Saya kira kementerian keuangan ataupun dewan bisa mengklarifikasi soal itu,” tegasnya.
Ganjar mengaku sudah dihubungi dari Kementerian Keuangan dan dijelaskan terkait isu yang berkembang soal pajak sembako.
- Ekonom Sebut Dampak PPN 12% Bakal Memukul UMKM
- Tok! Prabowo Naikkan PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah
- Potensi Rp 92 Triliun per Tahun, Cukai Karbon Lebih Cuan Ketimbang PPN 12%
- Pak Prabowo, Tolong Dengar Curhat Pengusaha soal PPN 12 Persen
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Sudjiwo Tejo Kritik Vonis Harvey Moeis, Lalu Singgung Kenaikan PPN 12%