Kemenkeu Usul BBM Naik Rp 500 per Liter
Rabu, 21 November 2012 – 02:43 WIB
Menurut Bambang, jika opsi tersebut diterapkan pada seluruh angkutan umum dan angkutan barang di Indonesia, maka potensi penghematan subsidi akan mencapai Rp 6,6 triliun. "Tapi, kalau hanya di Jawa Bali, penghematannya Rp 3,9 triliun," sebutnya.
Opsi ke tiga, kata Bambang, adalah melarang konsumsi BBM bersubsidi oleh mobil pribadi. Jika opsi ini diberlakukan di seluruh Indonesia, kata dia, maka potensi penghematan subsidi akan mencapai Rp 50,2 triliun. "Jika dilakukan di Jawa - Bali, maka potensi penghematannya sebesar Rp 29,6 triliun," jelasnya.
Sebagai gambaran, opsi ini pada 2010 lalu sudah pernah diusulkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), namun akhirnya gagal terlaksana karena ditolak oleh DPR. Karena itu, pemerintah pun kemudian mencoba alternatif lain, yakni melarang konsumsi BBM bersubsidi oleh kendaraan dinas PNS, TNI/Polri, BUMN dan BUMD."
Bambang mengakui, opsi mengalihkan konsumsi angkutan umum dan angkutan barang ke LGV, maupun opsi melarang mobil pribadi mengkonsumsi BBM bersubsidi, akan mengalami banyak kendala di lapangan karena membutuhkan persiapan matang.
JAKARTA - Polemik seputar harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan kembali memanas. Ini terkait dengan usulan Kementerian Keuangan untuk menaikkan
BERITA TERKAIT
- Bank bjb Raih Penghargaan Most Trusted Banking 2024
- Menkop ajak Mentrans Iftitah untuk Produksi Susu Segar di Kawasan Transmigrasi
- Akumandiri Dorong Sosialisasi QRIS Mendetail untuk UMKM
- Program 'Tebar Jutaan Uang Jajan' Biskies Black Targetkan Pasar Anak Sekolah
- Upaya Yohanes Bayu Tri Susanto Tingkatkan Keterampilan Agen Asuransi
- Pemerintah Kejar Pembangunan KEK & PSN dengan Manfaatkan Investasi Hasil Kunker Prabowo