Kemenkominfo Ajak Warga Bandung Hijrah ke TV Digital

"Ini sama, siaran TV analog secara teknologi kurang canggih dibanding dengan TV digital. Lebih penting dari itu untuk efisiensi frekuensi. Karena siaran tv analog, misalnya contohnya TVRI, satu TVRI membutuhkan satu frekuensi. Sementara frekuensi tidak bisa ditambah dan (jika) Indonesia memiliki 700 stasiun TV, berarti membutuhkan 700 frekuensi," tambahnya.
Dengan adanya perpindahan dari TV Analogi ke TV digital, penggunaan frekuensi pun jauh lebih hemat dan efisien. Niken mencontohkan satu frekuensi bisa untuk 6-12 televisi.
Menurutnya, sisa frekuensi yang tidak terpakai itu, bisa diperluas dan digunakan untuk banyak hal, dari akses internet, pengembangan ekonomi digital, hingga UMKM bisa masuk ke marketplace.
"Di samping itu untuk kepentingan ekonomi digital, industri 4.0, dan 5G. Sekarang ini mayoritas 4G, 5G tentu layanan internet luar biasa sangat cepat," sebutnya.
Niken menegaskan perpindahan TV analog hijrah ke TV digital bukan untuk mempersulit masyarakat, melainkan memberikan banyak manfaat yang akan sangat membantu untuk memberikan kualitas tontonan dan gambar yang lebih baik.(chi/jpnn)
Dengan adanya perpindahan dari TV Analogi ke TV digital, penggunaan frekuensi pun jauh lebih hemat dan efisien.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Pakar Ingatkan Dampak Jangka Panjang Boikot yang Ditunggangi Kepentingan Bisnis
- ASN Komdigi Terlibat Judi Online Sudah Teridentifikasi Lama, tetapi Budi Arie Cuek Saja
- Eks Anak Buahnya Disikat Polisi terkait Situs Judi, Budi Arie Berkata Begini
- Minta Polisi Cek HP Pegawai Komdigi Pelindung Situs Judi Online, Sahroni: Bongkar Jaringannya!
- Kemenkominfo: Peran Penting Humas sebagai Kunci Sukses Program Pemerintah
- Rapspoint Hadir di Tengah Pasar Industri Gim Indonesia yang Menjanjikan