Kemenkominfo Gelar Webinar Jarimu Harimaumu untuk Siswa di Depok
jpnn.com, DEPOK - Program literasi digital nasional sektor pendidikan digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di wilayah Jawa Barat yang menyasar siswa/siswi SMA di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (13/6)
Pengawas SMA Cadisdik Wilayah II Provinsi Jawa Barat Sugiarti mengatakan terdapat lima prinsip dasar etika berinternet, yakni perhatikan jejak digital, jangan sebarkan kebencian, jangan berkata kasar, perhitungkan reaksi yang akan muncul, serta perhatikan waktu dan durasi menggunakan media sosial.
Dia menambahkan dalam berinternet haruslah cerdas dan bijak yang diartikan sebagai kemampuan untuk memahami diri menggunakan akal budi.
“Diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk menggunakan internet dengan cerdas dan bijak agar dampak negatif yang mungkin kita dapat diminimalisasi. Dan selama kita mengedapankan etika yang baik saat berinternet, maka tidak akan timbul masalah di kemudian hari, justru akan mendatangkan manfaat bagi pribadi maupun orang lain,” sebut Sugiarti.
Penerjemah dan Content Writer Zulfan Arif menyebutkan lima kompetensi yang harus dikuasai untuk menghindari kejahatan di dunia digital, yakni mengamankan perangkat digital, mengamankan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, serta memahami keamanan bagi anak.
“Ada beberapa hal yang kita dapat lakukan ketika kita menemukan kejahatan di ruang digital, kita bisa lapor ke www.patrolisiber.id. Dan selalu lakukan pengecekan dan pelaporan rekening,” ujar Zulfan Arif.
Content Creator dan juga Key Opinion Leader Dey Samosir mengatakan etika di dalam dunia internet sangatlah penting, lantaran tindakan di dalam dunia internet merupakan gambaran diri.
Karena itu, dia menegaskan setiap postingan harus memiliki nilai dan memberikan manfaat serta edukatif. Jaga jari-jari kkarena itu ialah cerminan dari diri, jangan mengetik yang menjadikan orang lain menjadi drop.
Dalam berinternet haruslah cerdas dan bijak yang diartikan sebagai kemampuan untuk memahami diri menggunakan akal budi.
- Novita Hardini Sebut PPN 12 Persen Berdampak pada Akses Pendidikan Berkualitas
- Ibas Ingatkan Kelebihan & Risiko Teknologi AI bagi Pendidikan
- Pijar Sekolah Bantu Intansi Pendidikan Tingkatkan Kinerja
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Wamendikdasmen Atip Sebut Pendidikan Jadi Kunci Keberlanjutan