Kemenkominfo-GNLD Meluncurkan 58 Buku Literasi Digital, Gratis
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dan mitra jejaringnya di Seminyak, Bali meluncurkan 58 buku hasil kolaborasi literasi digital.
Buku-buku itu diterbitkan untuk memperkuat literasi masyarakat tentang teknologi digital dan pemanfaatannya secara positif.
"Kebebasan berekspresi ini enggak bisa dipisahkan dengan etika dan toleransi, mereka ini harus jadi satu," kata kata Dewan Pengarah GNLD Siberkreasi Donny Budi Utoyo dalam siaran persnya, Selasa (16/8).
Menurut Donny, toleransi yang ada saat ini merupakan hasil dari tingkat literasi yang tinggi dan kebebasan berekspresi.
Tingkat toleransi makin tinggi jika apresiasi dan etika itu ada ketika berpendapat.
"Buku-buku ini bisa diunduh secara bebas dan gratis oleh masyarakat melalui situs literasi digital," tambah Donny.
Ada tujuh mitra jejaring yang berkolaborasi dalam peluncuran buku ini, yaitu CfDS (Center for Digital Society) Universitas Gadjah Mada, Common Room, Hipwee, Klinik Digital Universitas Indonesia, ICT Watch, MAFINDO, dan Relawan TIK.
Hal itu agar masyarakat bisa menggunakan buku-buku literasi digital secara masif untuk pendidikan.
Memperkuat literasi digital, Kemenkominfo dan GNLD meluncurkan 58 buku yang bisa diakses masyarakat secara gratis
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi
- ASN Komdigi Terlibat Judi Online Sudah Teridentifikasi Lama, tetapi Budi Arie Cuek Saja
- Hadiri Pelatihan Digital Branding Desa, Sujatno Ajak Warga Manfaatkan Teknologi untuk Memajukan Magetan
- Eks Anak Buahnya Disikat Polisi terkait Situs Judi, Budi Arie Berkata Begini
- Minta Polisi Cek HP Pegawai Komdigi Pelindung Situs Judi Online, Sahroni: Bongkar Jaringannya!