Kemenkominfo Sikat 1.700 Berita Hoaks di Dunia Maya
jpnn.com, SURABAYA - Era digital memiliki tantangan yang besar dengan munculnya penyebaran hoaks. Informasi palsu yang menyebar di media sosial sangat berpengaruh terhadap pola perilaku masyarakat.
Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) dalam acara Expert Sharing di Aula Garuda Mukti Kampus C Universitas Airlangga (Unair).
Menurut dia, era digital sejatinya bisa dimanfaatkan dalam hal positif. Salah satunya mengawinkan digital untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
''Banyak bukti era digital ini bisa membangkitkan ekonomi masyarakat Indonesia. Market place bekerja dengan cara share economy seperti Gojek, Tokopedia, dan lain-lain,'' katanya.
Namun, tantangan dan ancaman terbesar pada era digital adalah hoax yang mudah disebar melalui media sosial (medsos). Saat ini Kemenkominfo giat memeranginya di medsos. Ada sekitar 1.700 berita palsu yang terjaring.
''Banyak permasalahannya. Ada masalah sosial, bencana, hingga pemilu,'' ujarnya.
Rusdiantara menuturkan, hoax tentang pemilu tergolong banyak. Karena itu, dia menyarankan anak-anak muda, khususnya mahasiswa Unair, untuk ikut mendorong konten media sosial agar menjadi lebih baik.
Mahasiswa harus ikut menyebarkan informasi hoaks kepada masyarakat di media sosial. ''Pesta demokrasi harus fun. Anak muda harus menggunakan hak pilihnya, baik untuk pemilihan umum legislatif maupun presiden,'' ucapnya.
Saat ini tercatat hoaks yang terdata di Kemenkominfo pada Januari 2019 berjumlah 175.
- Menkominfo: AI Membantu UMKM di Berbagai Tahap
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
- Pilkada 2024 Telah Usai, Ketua LUIS Ingatkan Umat Muslim Jangan Terprovokasi Hoaks
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Dilaporkan APDESI Tangerang, Said Didu Dikawal Masyarakat Penuhi Panggilan Polisi