KemenKopUKM Ajak Startup Financial Pitching dengan Global Venture Capital

KemenKopUKM Ajak Startup Financial Pitching dengan Global Venture Capital
Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah. Foto: dok KemenKopUKM

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengajak lima startup yang telah melalui proses kurasi untuk bertemu global venture capital.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan pertemuan itu sebagai upaya memperluas akses pembiayaan yang masih menjadi isu terbesar bagi pelaku UMKM khususnya para startup.

Adapun kelima belas startup terpilih yang akan mengikuti DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia antara lain Dagangan, Bengkel Mania, Djoin, Zendz, Arconesia, Planawood, Qasir, Inspigo, Beli Ayam, Epitlu, Surplus, myECO, MMHC, Silang, serta Crustea.

“Indonesia saat ini memiliki 2.605 startup yang menjadikan kita sebagai negara keenam dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Namun, sayangnya sebagian besar dari mereka masih mengalami kendala dari sisi pembiayaan, untuk itu kami ingin mendorong mereka agar mengakses pembiayaan alternatif sehingga kami berupaya mempertemukan mereka dengan global venture capital,” ujar Azizah dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (14/5).

Azizah menjelaskan pertemuan dilakukan melalui kerja sama dengan DBS Digital Economy Group pada agenda DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia yang akan digelar di Singapura, dengan mempertemukan 15 startup pilihan yang telah terkurasi dengan investor global.

“Kami telah melakukan pemetaan startup dan investor sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan. DBS memiliki fokus kepada ekosistem digital yang memiliki skema investasi untuk startup sehingga akan cocok dengan startup terpilih,” kata Azizah.

Sejak 2023, Azizah mengungkapkan pihaknya telah mengumpulkan 2.500 profil wirausaha melalui program Entrepreneur Financial Fiesta (EFF), yang terbagi dalam tiga kategori, yakni small business, agregator, dan startup.

“Dari 2.500 profil tersebut, terkumpul 500 startup dari berbagai daerah untuk kami lakukan kurasi dengan beberapa proses. Pertama, pada fase awal dilakukan mapping berdasarkan tingkatannya. Mulai dari kesesuaian terhadap solusi permasalahan, pasar, bisnis model, hingga keberlanjutannya,” ucap Azizah.

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengajak lima startup yang telah melalui proses kurasi untuk bertemu global venture capital.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News