Kemenkumham Kaji Rencana Cabut Kewarganegaraan Anggota ISIS

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Amir Syamsudin mengaku pihaknya masih akan melakukan kajian bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait wacana pencabutan kewarganegaraan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang bergabung dalam Organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Meski demikian, Amir tidak menampik bahwa pihaknya setuju dengan wacana pencabutan tersebut.
"Kalau itu (pencabutan kewarganegaraan) perlu kajian. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, saya dengan Kepala BNPT sudah sepakat untuk mengkaji hal ini," kata Amir di, Jakarta, Senin (4/8).
Menurut Amir, perihal kewarganegaraan memang adalah kewenangan dari kementeriannya. Namun, terkait pencabutan harus melalui diskusi khusus. Sejauh ini, kata dia, belum terindikasi warga negara Indonesia yang menganut paham ISIS.
"Sejauh ini belum ada. Kalau napi teroris itu kan yang tadinya kalau dia berbaiat apakah dia bisa memenuhi unsur-unsurnya harus dilihat dulu unsur-unsurnya," kata Amir.
Sebelumnya, Kepala BNPT Ansyaad Mbai mengatakan bahwa WNI yang menyatakan sumpah mengikuti ISIS dapat dicabut kewarganegaraannya. Mengingat, pemerintah Suriah dan Iran telah menetapkan ISIS sebagai kelompok teroris. Sehingga, bila ada WNI yang bergabung dengan kelompok tersebut bisa dikatakan anggota teroris. (flo/jpnn)
JAKARTA - Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Amir Syamsudin mengaku pihaknya masih akan melakukan kajian bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Bongkar 4 Poin Krusial di Dakwaan KPK
- MenPAN-RB Rini Dinilai Gagal, Prabowo Harus Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024
- Perihal RKUHAP, Jimly: Polisi Sebaiknya Tetap Melakukan Penyidikan
- Bea Cukai Gagalkan Pengiriman Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal
- Ingatkan Pram-Rano, Lukmanul Hakim: Jangan Sampai Warga Jakarta Kesulitan Cari Kerja
- Polemik Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, Wapres: Sudah Ada Solusinya, Tunggu Saja