Kemenlu Anggap Enteng Manuver Benny Wenda terkait Papua
jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menganggap enteng menuver politik yang dilakukan Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda.
Benny, menurut Faizasyah, hanya bermanuver untuk melegitimasi keberadaannya.
Adapun, manuver politik yang dimaksud yakni saat Benny menyambut baik terbentuknya Undang-undang Dasar (UUD) Sementara negara merdeka yang mereka perjuangkan di wilayah propinsi Papua dan Papua Barat.
"Tidak ada yang perlu ditanggapi dari pernyataan seseorang yang menggunakan isu Papua untuk melegitimasi keberadaannya," tutur Faizasyah singkat dalam pesan singkatnya kepada JPNN.com, Rabu (28/10).
Sebelumnya, Benny Wenda menjelaskan bahwa Komite Legislatif ULMWP telah melaksanakan sidang tahunan ketiga yang berlangsung beberapa hari lalu.
"Sidang tersebut memutuskan untuk meningkatkan status hukum ULMWP sebagai jalan untuk mencapai referendum dan kemerdekaan dari penjajahan kolonial," kata Benny Wenda yang kini bermukim di Inggris.
Komite Legislatif ULMWP mengadakan sidang tahunan di Kota Port Numbay atau Jayapura yang berakhir pada 20 Oktober 2020.
Selain peningkatan status hukum AD/ART organisasi ULMWP, sidang itu juga memutuskan untuk membentuk UUD Sementara yang akan menjadi konstitusi negara Papua merdeka.
Kemenlu merasa tidak ada yang perlu ditanggapi dari pernyataan Benny Wenda terkait isu Papua.
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB
- 27 Anggota KKB Tewas Sepanjang 2024
- Irjen Patrige: ada 267 Orang Meninggal di Jalan Raya
- Sebanyak 990 Personel Naik Pangkat di Polda Papua, ada 14 Kombes
- 28 Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel, Kemenlu: Tak Ada Penumpang WNI
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua