Kemenlu Benarkan Lima WNI Diculik di Perairan Sabah
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengonfirmasi lima Warga Negara Indonesia (WNI) diculik di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada 16 Januari lalu pukul 20.00 waktu setempat.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah menyebut, awalnya sebuah kapal ikan milik Malaysia dengan delapan awak WNI dinyatakan menghilang di perairan Sabah. Setelah ditelusuri, hilangnya kapal berkaitan dengan aksi penculikan.
"Terkonfirmasi sebagai kasus penculikan," kata Faizasyah dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Senin (20/1).
Menurut Faizasyah, tiga dari delapan WNI dilepaskan penculik. Sementara lima lainnya menjadi tawanan penculik.
"Mengonfirmasi lima awak kapal WNI lainnya dibawa kelompok penculik," kata dia.
Faizasyah belum bisa menjelaskan siapa pelaku penculikan itu. Pemerintah sangat menyesalkan aksi penculikan kepada WNI itu. Terlebih, peristiwa ini bukan sekali saja terjadi.
Dalam catatan, peristiwa penculikan WNI di perairan Sabah pernah terjadi pada 23 September 2019. Kala itu, tiga WNI diculik oleh kelompok Abu Sayyaf.
Setelah berbulan-bulan, pemerintah Indonesia telah membebaskan tiga WNI yang diculik itu Maharudin Lunani, Samiun Maneu, dan Muhammad Farhan (27). (mg10/jpnn)
Di dalam kapal nelayan Malaysia itu ada delapan WNI. Tiga dari WNI itu dilepas penculik.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting
- Sebegini Utang Petani hingga Nelayan yang Dihapus Prabowo
- Ikan Tuna Kuning Asal Maluku Tembus Pasar Los Angeles, Ini Harapan Bea Cukai Ambon
- Kaesang Pangarep Ajak Nelayan Belitung Pilih Erzaldi Rosman di Pilkada Babel