Kemenlu Minta Keluarga Sandera Tak Percaya Informasi dari Media

jpnn.com - KLATEN - Sutomo, ayah anak buah kapal (ABK) Brahma 12 bernama Bayu Oktavianto yang kini disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina pada Kamis lalu (31/3) sekitar pukul 21.00 dihubungi oleh pihak Kementerian Luar Negeri RI. Pada pembicaraan per telepon itu Sutomo diyakinkan bahwa pemerintah berupaya membebaskan ABK Brahma 12.
Menurut Sutomo, Kemenlu memberi informasi tentang opsi-opsi yang disiapkan pemerintah untuk membebaskan ABK Brahma 12, termasuk Bayu. Namun, Kemlu meminta agar Sutomo bersabar.
“Staf itu meminta pihak para korban bersabar karena pemerintah telah memiliki opsi-opsi pembebasan. Belum bisa dibagikan ke keluarga karena sifatnya yang sangat rahasia,” katanya seperti diberitakan Radar Solo.
Kemenlu RI juga meminta Sutomo hanya percaya pada informasi dari pemerintah. “Dia juga meminta kami untuk tidak percaya terkait informasi yang berkembang di media,” paparnya.
Selain itu, Sutomo mengaku diminta agar ketika memiliki keluhan segera menghubungi Kemenlu. “Secara pribadi saya mengikuti prosedur dari pemerintah saja baiknya seperti apa untuk upaya pembebasannya,” imbuh dia.(ren/wa/jpg/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengamat: Dedi Mulyadi Otokratik, tetapi Bukan Otoriter
- Kerangka Manusia Ditemukan di Ladang Tebu Bantul, Polisi Bilang Begini
- Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi, BMKG Imbau Nelayan di DIY Tunda Melaut
- Banjir-Longsor di Madiun Mengakibatkan Satu Orang Hilang
- Panen Raya di Gresik, Mentan Amran Pantau Harga Gabah Petani
- THR PNS & PPPK Pasaman Rp 27 Miliar, Pencairan Menunggu Transfer Anggaran dari Pusat