Kemenlu: Saat Ini Kita Bersaing dengan India dan Korsel
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia bersaing dengan India dan Korea Selatan (Korsel) dalam menjajaki pusat atau hub pelatihan dan transfer pengetahuan vaksin COVID-19 di wilayah Asia Pasifik.
“Saat ini posisi kita bersaing dengan India dan Korea Selatan untuk hub,” kata Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri Penny D Herasati dalam media gathering bertajuk “Rencana Kegiatan dan Prioritas Diplomasi Multilateral Indonesia Tahun 2022 dan Capaian Diplomasi Multilateral Indonesia” secara virtual di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan rencana pusat vaksin tersebut diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk sejumlah kawasan dalam rangka menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) dunia.
Negara yang pertama kali menjadi pusat vaksin, yakni Afrika Selatan untuk Kawasan Afrika mengingat minimnya produksi vaksin di kawasan tersebut.
“Karena memang Afrika itu negara yang memproduksi vaksin sangat sedikit, hanya satu atau dua. Karena itu, cepat-cepat ditunjuk Afrika Selatan,” ujarnya.
Untuk di Kawasan Asia Pasifik, lanjut dia, yang akan dijadikan hub adalah untuk pelatihan para ahli dan transfer pengetahuan teknologi vaksin mRNA, belum sampai ke tahap produksi vaksin.
“Kenapa vaksin mRNA, karena teknologinya paling cepat dan semua negara sedang kejar dengan platform ini. Produksi vaksin itu langkah selanjutnya, kita belum ke situ dan yang direncanakan WHO adalah pusat pelatihan dan transfer knowledge,” ujarnya.
Saat ini, Indonesia tengah mempersiapkan proses teknis (due dilligence) terkait pusat pelatihan dan transfer pengetahuan vaksin mRNA COVID-19 yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Kemenlu menyebut India dan Korsel sebagai dua negara pesaing yang bisa menggagalkan ambisi Indonesia
- Celeng Banteng
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Powergrid Pilih Teknologi HVDC Hitachi Energy untuk Menghubungkan Energi Terbarukan India
- Lemhannas & Kemenlu Bersinergi Perkuat Ketahanan Nasional Melalui Kajian Geopolitik
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri