KemenPAN-RB Nilai Layanan Angkasa Pura Kurang Memuaskan
jpnn.com - JAKARTA--Layanan publik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai masih kurang memuaskan. Ini terpantau saat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi melakukan blusukan ke sejumlah BUMN. Sebut saja PT Kereta Api Indonesia, pelabuhan, PT Perum Angkasa Pura, dan sejumlah maskapai penerbangan.
"Dari peninjauan langsung ke lapangan, rata-rata layanan publik BUMN masih kurang memuaskan. Kalaupun ada yang bagus, hanya segelintir saja," kata Deputi Layanan Publik KemenPAN-RB Mirawati Soedjono kepada JPNN, Rabu (7/1).
Dia mencontohkan layanan PT PAP I dan PAP II Bandara Soekarno Hatta yang membuat penumpang kesulitan karena saat sampai harus bingung cari troley. Begitu sampai dipemeriksaan X-Ray, posisinya yang tinggi menyulitkan penumpang untuk mengangkat barang bawaannya. Penumpang yang membawa kabin ketika naik eskalator juga mengalami kesulitan.
Kekurangan lainnya di counter check ini. Penumpang dibiarkan antri dan hanya dilayani beberapa loket saja.
"Saya kecewa lihat layanan Garuda Indonesia, Lion Air dan maskapai lainnya. Ada delapan loket tapi yang dibuka hanya dua saja. Lainnya kosong. Ini tidak boleh terjadi, tidak boleh membiarkan penumpang menunggu lama," tuturnya.
Mira mengaku pihaknya telah memberikan catatan penting kepada PAP dan Kementerian Perhubungan untuk melakukan perbaikan layanan publiknya. (esy/jpnn)
JAKARTA--Layanan publik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai masih kurang memuaskan. Ini terpantau saat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers