Kemenpar Aktifkan Pentahelix Promosikan Lombok
Semua unsur yang hadir di Bimbingan Teknis Branding Pesona Indonesia itu kebagian tugas mempromosikan kekuatan pariwisata pada dunia melalui sosial media.
Setelah snorkling, melihat kehidupan bawah laut yang eksotis, semua diajak memotret , memvideokan, cerita di blog masing-masing dan memviralkannya ke seluruh dunia.
Lantas mengapa promosinya harus dengan kekuatan sosial media? Jawaban Esthy sangat jelas dan tegas.
Alasan utamanya, kita hidup di era digital.
“Indonesia masuk peringkat keenam terbesar di dunia dalam hal pengguna internet. Dan pengguna terbesarnya adalah anak muda. Jadi ini sangat efektif karena mereka melek teknologi dan sangat terbiasa dengan dunia sosial media,” ungkapnya.
Dan faktanya,saat ini dunia memang sudah serba digital. Termasuk sektor pariwisata. Mau traveling tinggal booking tiket dan hotel via online.
"Mau cari informasi event tahunan, kuliner setempat, atau tempat wisata pun, pilihan pertama pasti searching di internet.
Negara-negara lain juga sudah mulai mengubah pola promosinya dan beralih ke sosial media sebagai alat promosi dan memang terbukti lebih hemat dan tepat sasaran. Jadi memang tak ada pilihan lain selain memanfaatkan internet semaksimal mungkin,” tambah Esthy.
Selain memanfaatkan digital, unsur pemerintah, kalangan bisnis, akademisi, media dan komunitas GenPI tadi juga diajak mengikuti Bimbingan Teknis Branding Pesona Indonesia.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga