Kemenpar Dapat Penghargaan Penghargaan BPS Award
"MPD telah dipaparkan pada kegiatan the 6th UNWTO International Conference on Tourism Statistics di Manila pada tanggal 20-21 Juli 2017. Metode tersebut mendapatkan apresiasi dan dukungan dari berbagai negara dan lembaga internasional," ungkap Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya menambahkan, MPD pada era digital saat ini merupakan upaya tepat yang dapat membantu mengumpulkan data kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Sebab, metode itu ditunjang dengan sejumlah keunggulan, seperti real time, kecepatan, ketepatan, dan cakupan yang lebih luas.
“Kita biasa sebut dengan ‘3V’, yakni volume, velocity atau kecepatan, dan variety atau jenis. Kalau kita sudah mengedepankan digital, terus kita tidak menggunakan MPD, nantinya tidak nyambung. Sebab, Big Data atau MPD sangat banyak manfaatnya. Di era sekarang adalah sebuah keniscayaan kita tidak menggunakan digital,” ujarnya.
Lebih lanjut Menpar mengatakan, metode ini juga membantu Indonesia menjawab tantangan sebagai negara kepulauan yang memiliki perbatasan dengan negara tetangga. “Karena siapa yang menguasai informasi, itu pasti yang memenangkan persaingan,” kata mantan Dirut PT Telkom itu.
Dijelaskan, proses pengolahan data dapat digunakan tiga aspek, yang disebutnya “3P”, yakni performance, promotion, danprojection. “MPD itu digunakan untuk mengukur performa, sementara Big Data digunakan untuk promosi dan proyeksi,” jelas Menpar Arief Yahya.
Peraih BPS Award 2017 lainnya adalah Bisnis Indonesia sebagai "Mitra Media Teladan, Kategori Media Massa" dan PT. Indofood Sukses Makmur sebagai "Responden Teladan, kategori Perusahaan/Asosiasi". (jpnn)
Pada saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III menjadi hari istimewa Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga