Kemenpar Dukung Acara 1.500 Akademisi TELF Asia dan Telfin Internasional di Yogyakarta
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia bakal menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Inggris TEFL Asia ke-15 dan Teflin ke-64 konferensi internasional yang digelar di Yogyakarta, 13-15 Juli 2017 mendatang.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar Eddy Susilo mengatakan pertemuan ini rencananya mendatangkan 1500 peserta. Peserta sebagian besar adalah dari mancanegara.
Sebanyak 13 negara peserta berasal dari China, India, Israel, Jepang, Malaysia, Mongolia, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka dan Vietnam.
Esthy menyatakan banyak pengetahuan dan jaringan baru didapat dari konferensi ini. Selain itu, pertemuan ini juga makin memantapkan posisi Indonesia yang layak sebagai destinasi wisata MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions).
“Ini kegiatan yang bagus untuk mencari dan memperluas networking. Kita memang fokus pada wisata MICE. Kota-kota yang memiliki objek wisata, juga memiliki fasilitas convention hall, lengkap amenitasnya, dan mempromosikan MICE-nya,” jelas Esthy yang juga diamini Eddy.
Menurut Eddy, asosiasi bisnis, perguruan tinggi/civitas akademika, lembaga profesi, komunitas sosial, perusahaan, perkumpulan keluarga/marga, semua berpeluang menjadi costumers. MICE cenderung memilih lokasi tak jauh dari objek wisata.
“Ilustrasinya seperti ini, bapak-nya conference, anak istrinya jalan-jalan keliling kota. Setelah mereka rapat dan menggelar pertemuan besar, mereka akan berwisata dan belanja. Saya sangat setuju strategi mengembangkan wisata MICE, ini sangat berpotensi," tambah Eddy Susilo.??Konferensi internasional yang akan bertempat di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini merupakan wadah bagi dosen, peneliti dan praktisi untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Pertemuan ini mengambil berbagai macam topik seperti Alternative Approaches and Methodologies, Education/Language Policy, Language Acquisition, Curriculum Design, Flipped Classroom Teaching, Digital Literacy, Intercultural Awareness in the Classroom, Micro Teaching and MOOCs, Motivation in Language Education, Materials Development and Design, Teacher Education and Development.
Tampil sebagai keynote speaker adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir. Selain itu sebagai pembicara sebanyak 11 peneliti, dosen yang berasal dari perguruan tinggi terkemuka di dunia, seperti Anita Lie adalah Direktur dan seorang profesor di Universitas lulusan sekolah Widya Mandala Katolik, Surabaya. Lalu Anthony J. Liddicoat seorang profesor di pusat untuk diterapkan linguistik di Universitas Warwick.
Indonesia bakal menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Inggris TEFL Asia ke-15 dan Teflin ke-64 konferensi internasional yang
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga
- Okupansi Hotel di Bali Drop Tinggal 5 Persen, PHRI Pasrah, Tolong Pak Menteri!