Kemenpar Dukung Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara
“Kita memiliki kebudayaan beragam, ada kesultanan seperti Jogja, Solo atau Palembang dan punya museumnya punya aktivitas masing-masing. Peninggalan bangunan kesultanan atau keraton menjadi bagian dari atraksi dan menjadi tarik bagi wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia, serta untuk dikenalkan kembali sejarah dan budaya kita,” ujar Hari.
Sementara itu Sekjen Badan Pengurus (BP) Silatnas Raja dan Sultan Nusantara, Upu Latu M.L Benny Ahmad Samu-Samu mengatakan, agenda Silatnas V-2017 Raja dan Sultan Nusantara antara lain melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) untuk memilih Sekjen BP Silatnas Raja dan Sultan Nusantara Indonesia periode 2017-2022.
Selain itu juga, pendeklarasian wadah tunggal Raja Sultan Datu dan Ratu Nusantara Indonesia.
Pada kesempatan itu akan disampaikan pandangan umum perwakilan raja dan sultan di antaranya oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
"Tujuan komitmen kami yang utama, untuk mengembalikan sejarah yang ada di nusantara kepada sekolah-sekolah dari tingkat SD sampai SMA. Karena selama ini sudah berkurangnya nilai-nilai atau persentase pemberian pelajaran tentang nilai sejarah. Sedangkan sejarah itu sendiri, suatu identitas bangsa yang tidak bisa dikurangi yang mestinya harus kita expose," ujarnya.
Benny mengatakan, terkait undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Untuk selanjutnya disingkat UUPA) yang memberikan Perlindungan kepada hukum adat pihaknya meminta pemerintah untuk melibatkan para raja dan sultan dalam penyusunan hingga pengesahan rancangan undang-undang tersebut.
"Kami juga mendorong pemerintah untuk diberikan pemberdayaan ekonomi baik untuk masyarakat yang ada di dalam Keraton, istana serta kerajaan. yang berada dilingkungan maupun di wilayah keraton untuk sendiri. Selama ini memang ada pemberdayaan, tetapi belum semua. Seperti Solo Jogja kemudian Ternate barulah masuk tahun 2009 keraton di Cirebon," ujarnya.
Kegiatan Silatnas V tahun 2017 Raja dan Sultan Nusantara ini akan diikuti sekitar 600 peserta terdiri atas raja, sultan, datu, ratu.
Termasuk pewaris dan penerus kerajaan dan kesultanan serta kedatuan, permaisuri, putra-putri dan pangeran dari kerajaan, kesultanan, kedatuan, perwakilan bangsawan internasional, pejabat tinggi negara, duta besar negara sahabat, budayawan, sejarahwan, dan mahasiswa.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung Forum Raja, Sultan, Datu dan Ratu yang akan mengadakan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Raja dan Sultan
- Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pastikan Libur Nataru Aman dan Nyaman
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!