Kemenpar Gelar ITTT di Kamboja, Laos, dan Myanmar
Jumlah itu meningkat sebesar 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016.
Tidak hanya itu, dalam ITTT ini, Kemenpar juga mempunyai misi lainnya, yaitu mendukung maskapai penerbangan untuk melakukan promosi wisata Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjawab keraguan maskapai yang hendak membuka rute penerbangan internasional baru di suatu daerah.
"Misalnya, kita mau mengembangkan Belitung dan akan dibuka penerbangan internasional dari Belitung. Namun, maskapai bingung siapa yang akan naik? Kemenpar lalu akan membantu mempromosikan Belitung misalnya di Singapura," ujar wanita jebolan ITB Bandung itu.
Menurutnya, Kemenpar akan mendorong Belitung untuk membuat paket wisata menarik, yang berbeda dengan destinasi-destinasi wisata lainnya di Asean seperti Phuket di Thailand atau Langkawi di Malaysia.
Paket wisata saat ini lebih diminati mayoritas pelancong di negara seperti Singapura dan Malaysia.
"Jadi nanti airline terbang dan kami promosi. Kami ambil alih anggaran mereka untuk promosi. Saya harap kepala daerah juga bisa mendukung," ungkap wanita yang biasa disapa Kiki.
Menteri Pariwisata Arief Yahya telah menetapkan target bulanan untuk memonitor progress pencapaian target pasar. Target tersebut terus dimonitor, ditelaah dan dianalisis secara konsisten.
Hal itu guna mendukung Kementerian Pariwisata menyesuaikan strategi pencapaian dalam menghadapi perubahan kondisi pasar yang bergerak sangat cepat.
Untuk menggenjot capaian wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2017 ini, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) makin agresif menjaring wisman di negara
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!