Kemenpar Selaraskan Kemitraan Program Co-Branding
Hariyanto menambahkan, workshop ini bertujuan untuk menghasilkan formula strategi serta langkah-langkah penyelarasan kemitraan dengan 28 brand atau perusahaan yang sudah menandatangani nota kesepahaman (NK) dalam bentuk rancangan Perjanjian Kerja Sama (PKS), serta alur proses bisnis seluruh rangkaian kerjasama co-branding.
"Dengan demikian, nantinya akan diperoleh rancangan Perjanjian Kerja Sama Co-Branding Promosi Pariwisata Indonesia. Brand yang sudah melakukan Perjanjian Kerja Sama Co-Branding akan mendapatkan beberapa keutungan seperti fasilitasi dalam bentuk media placement, fasilitasi dalam kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition) serta event/festival budaya, alam, dan buatan," jelas Hariyanto.
Sementara, Priyantono Rudito memaparkan, dalam ilmu branding, sederhananya, co-branding adalah partnership antara dua brands yang berbeda. Biasanya sepadan kekuatan ekuitas mereknya (brand equity). Tujuannya adalah sinergi.
"Definisi paling gampang dari sinergi adalah 1 + 1 = 5, 7, bahkan 10, bukan 2. Artinya, hasil co-branding lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya," jelas Priyantono.
Di kategori yang berbeda, tambah Priyantono, co-branding adalah alat ampuh untuk menarget segmen pasar yang sama. Saat Piala Dunia misalnya TV Samsung ber-cobranding dengan Kacang Garuda untuk menarget pasar yang sama yaitu para penontong Piala Dunia yang bisanya makan kacang sambil nonton bola.
Bisa juga kedua brand yang ber-cobranding “bertukar” pasarnya untuk memperluas jangkauan pasarnya seperti dalam kasus co-branding antara Garuda Indonesia dan Citibank. Garuda Indonesia memanfaatkan customer Citibank, begitu juga sebaliknya.
"Dan jangan lupa, co-branding juga bisa menghemat spending dari masing-masing brand dalam building brand. Kalau memang pasarnya beririsan dan sama ngapain masing-masing brand harus keluar biaya sendiri-sendiri. Lebih baik disatukan di satu billboard, TVC, atau print ad yang sama. Jadi di situ terjadi sharing resources," pungkasnya.
Di kegiatan ini, Kemenpar juga mengundang 60 peserta dari perwakilan 5 (lima) brand yang sudah menandatangani Nota Kesepahaman (PT. Kalbe Farma, Garuda Food, Tiket.com, Papatonk, Sekar Grup); 5 (lima) brand yang belum menandatangani Nota Kesepahaman (PT. Kereta Api Indonesia, PT. Kereta Api Pariwisata, Bank Rakyat Indonesia, Aqua, Whitesky, Alfaland, PT. Pelni).
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Workshop Penyelarasan Kemitraan Program Co-Branding di Hotel Golden Flower, Kagum Group, Bandung, 19-20 September
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga