Kemenpar Siapkan 3 Skenario Penanganan Bencana Gunung Agung
Hasilnya? Muncullah tiga output utama untuk menangani bencana. Pertama, mendapatkan informasi yang updated tentang Gunung Agung sebagai modal untuk menyampaikan informasi keluar.
Poin kedua, mendapatkan gambaran strategi komunikasi yang bisa dilakukan untuk memitigasi kepanikan dan pertanyaan termasuk menentukan pesan kunci dan channel diseminasi.
Dan nomor tiganya, menyusun ancang-ancang, strategi mitigasi alur ketika erupsi. Terutama jika bandara terganggu, harus escape dari mana saja, berapa
banyak armada, industri membantu diskon kamar hotel berapa, agar wisman tidak merasa panik.
"Kami masih terus melakukan pendataan, memantau informasi, menghubungi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan membahas penanganannya bersama instansi terkait serta asosisi dan pelaku bisnis pariwisata Bali,” tutur I Gde Pitana, Selasa (2/10).
Semua dipantau. Semua dimonitor. Sekecil apapun, jika bersentuhan dengan Gunung Agung, hampir pasti langsung direspons Kementerian Pariwisata. Kemenpar tidak ingin isu ini menimbulkan kepanikan yang tidak jelas.
“Di pameran pariwisata terbesar Jepang (JATA) kami banyak menerima pertanyaan seakan-akan Gunung Agung sudah meletus. Begitu pula Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) kita di beberapa negara. Semua menerima pertanyaan senada. Ini yang ingin kita manage. Kami langsung memitigasi isu yang menimbulkan kepanikan itu agar wisatawan tidak takut datang ke Bali,” tambah I Gde Pitana.
Lantas bagaimana dengan sejumlah negara yang mengeluarkan travel advisory terkait status Awas Gunung Agung? “Suasana di Bali masih sangat kondusif. Travel advisory ini hanya ditujukan untuk daerah bencana, bukan untuk Bali secara umum. Banyak daerah pariwisata di Bali aman dikunjungi untuk wisatawan. Dan sampai minggu ini, kami belum menerima informasi adanya cancellation flight,” kata I Gde Pitana.
Sebagai antisipasi, Kemenpar saat ini sudah menyusun strategi mitigasi ketika Gunung Agung erupsi. Misalnya, hotel yang akan terkena dampak ancaman wajib menyiapkan masker. Hal lain yang disiapkan, memastikan sumber air bersih yang memadai. Dan supply air tadi dipastikan dijaga dengan baik agar tida terkontaminasi debu. “Kami juga sudah menyiapkan genset, dan memastikan BTS tidak terganggu karena debu,” tambahnya,
Tim Crisis Center pun memantau kondisi menit per menit dari erupsi Gunung Agung.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga