Kemenpar Terus Digitalisasi di Semua Lini
Go Digital adalah prioritas nomor satu Kemenpar yang dipilih Menpar Arief Yahya. Dari strategi pemasaran, branding dan advertising menggunakan media digital, seperti Google, TripAdvisor, Baidu, Ctrip, dan lainnya. Dari sisi selling, mantan Dirut PT Telkom itu menyiapkan digital platform untuk market place, yakni ITX, Indonesia Tourism Xchange.
Di lantai 16 juga sudah ada war room M-17, yang berisi informasi live up date tentang jumlah wisman, wisnus, sentimen perbincangan di media sosial, persentase project management system, untuk mengetahui berapa persen perkembangan 10 Bali baru.
“Kenali dirimu, kenali musuhmu, maka kau akan memenangkan pepeangab,” ungkap Menteri Arief.
Dashboard M-17 sendiri berisi layar LED yang terpasang di lantai 16 Gedung Sapta Pesona. Dashbord ini memiliki sejumlah layar untuk memonitor dan menampilkan data informasi mengenai pemasaran mancanegara, serta memonitor perkembangan destinasi dan industri pariwisata nasional, kelembagaan, dan SDM pariwisata.
Dengan ruang M-17, Menpar Arief Yahya tahu informasi kedatangan wisman dan pergerakan wisatawan nusantara secara real up date dari seluruh pintu masuk dapat terpantau. Dengan koneks dengan imigrasi, Kementerian Pariwisata memungkinkan memiliki data secara real up date mengenai pergerakan wisatawan di Indonesia, termasuk originasi, usia, dan jenis kelamin. Data inilah yang dibutuhkan untuk menganalisa pasar.
"Customers kita 70 persen sudah digital lifestye, yang makin interaktif, personal, dan digital online. Karena itu sudah menjadi keniscayaan, cepat atau lambat pasti terjadi," ungkap Arief Yahya.(adv/jpnn)
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus melakukan digitalisasi di semua lini. Termasuk di industri yang bergerak di 3A, atraksi, akses, dan amenitas.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga