Kemenpar Usung 3 Misi di JTE Jepang 2017
Menyasar wisatawan mancanegara khususnya Jepang, imbuh Eko, sudah sangat tepat dilakukan Kemenpar jika melihat dengan kondisi ekonomi di Jepang.
"Saat ini kondisi ekonominya bagus, banyak lowongan pekerjaan, namun tidak ada manusianya. Ekonomi menengah ke atas meningkat di Jepang. Ini sangat berpotensi menjadi wisman ke Indonesia, apalagi ini pameran besar, melibatkan banyak peserta dan pengunjung," beber Eko.
Seperti diketahui, perhelatan JTE memang bursa pariwisata tahunan terbesar di Jepang, acara ini diikuti lebih dari 1.100 buyers dan seller dari 150 negara dengan 1.100 booth dan ditargetkan akan dikunjungi lebih dari 175 ribu pengunjung.
Ricky Fauzi juga menjelaskan, pameran ini sangat konsisten dari tahun ke tahun. Nah, tahun ini adalah yang ke 40 kalinya TEJ dilaksanakan di negri Sakura tersebut.
Untuk unjuk gigi, Kemenpar tidak main-main. Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu menyewa 26 booth dengan luas 234 sqm.
Booth didesain dengan nuansa Wonderful Indonesia (Kapal Phinisi) dilengkapi dengan image yang mewakili destinasi di 3 Greater yakni Jakarta, Bali, Sumatera Selatan.
Kapal Phinisi merupakan kapal tradisional khas Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan, tepatnya dari Desa Bira kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba.
Model kapal tersebut sangat khas dengan dua tiang layar utama sehingga diharapkan mampu menarik perhatian pengunjung dalam acara pameran akbar tersebut.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengikuti pameran Japan Tourism Expo 2017
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!