Kemenparekraf Dorong Pelaku Usaha Terapkan Sustainable MICE Event
Kedua, pemilihan transportasi. Apabila harus terbang ke sebuah destinasi, sebaiknya memilih penerbangan langsung untuk mengurangi emisi karbon.
Selanjutkan dianjurkan menggunakan transportasi publik setibanya di destinasi tujuan, atau memakai kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
Ketiga, food and beverage. Makanan yang disajikan sebaiknya menggunakan bahan baku lokal guna mengurangi emisi karbon. Kemudian, Penyajian makanan tidak lagi menggunakan air dalam kemasan botol plastik atau kertas serta memilih bahan baku organik.
Keempat, pemanfaatan teknologi. Para event planner dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Semisal materi seminar tak lagi dicetak di atas kertas, melainkan diberikan dalam bentuk softcopy (paperless).
Selain itu, event planner sebaik tak lagi mencetak backdrop untuk dekorasi ruangan, tapi dianjurkan menggunakan teknologi LCD, dan menggunakan peralatan yang hemat energi.
Terakhir pengelolaan limbah. Terkait sampah, ternyata produksi sampah sebuah kegiatan MICE itu terbilang tak sedikit.
Dilansir dari Atlantis Press, berdasarkan riset yang dilakukan oleh International Exhibition Alliance di UK pada 2001 bahwa produksi sampah rerata sebuah pameran itu mencapai 2.900 ton.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pelaku usaha untuk menerapkan konsep sustainable Mice Event.
- Rumah123 & Pertamina Patra Niaga Berkolaborasi, Perluas Akses Properti Komersial bagi Pelaku Usaha
- Setahun Berkolaborasi, Tokopedia dan ShopTokopedia Dorong Pendapatan UMKM Naik 95 Persen
- Ibas: Bonus Demografi Harus Dibarengi dengan Lingkungan Sehat dan Berkelanjutan
- KIWI Challenge 2024 Jadi Ajang Memantik Semangat Wirausaha Muda
- Dukung Pertumbuhan Usaha Jatim, BNI Investor Daily Round Table Hadir di Surabaya
- Hingga September 2024, Fore Coffee Bangun 216 Gerai di Indonesia