Kemenparekraf Luncurkan Pusat Informasi Pariwisata di Johor Bahru
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf mengaktifkan Tourism Hub Information Counter, Rabu (6/11) lalu. Pusat informasi pariwisata ini akan makin mempermudah wisatawan mancanegara mendapatkan panduan.
Lokasi Tourism Hub Information Counter strategis, karena berada di Bandara Internasional Senai, Johor Bahru, Malaysia. Kehadiran pusat informasi itu dipercaya bisa membantu menaikkan arus wisatawan menuju Indonesia.
Launching Tourism Hub Information Counter dilakukan oleh Konsul Jenderal RI di Johor Bahru Sunarko. Untuk Kemenparekraf diwakili Asdep Pengembangan Pemasaran II Regional III Kemenparekraf Sigit Witjaksono.
Counter ini dilengkapi brosur dan paket wisata dan dilengkapi lima bahasa yaitu Mandarin, Korea, Jepang, Tamil serta Inggris.
“Posisi Johor Bahru sangat strategis. Potensi wisatawan yang masuk dari pintu udara itu sangat bagus. Dengan background positif ini, kami siapkan fasilitas penunjang Tourism Information Hub Counter. Di situ para wisatawan bisa mendapatkan beragam informasi menyangkut destinasi di Indonesia,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenparekraf Nia Niscaya, Jumat (8/11).
Keberadaan pusat informasi itu jadi bagian program Tourism Hub. Strategi optimalisasi Tourim Hub ini membukukan hasil positif. Pergerakan wisman di Indonesia terkoreksi positif, khususnya paspor asal Singapura dan Malaysia. Pergerakan mereka ke destinasi Kepulauan Riau (Kepri) pun sangat kompetitif. Rata-rata wisatawan Malaysia masuk melalui Johor Bahru.
Setiap tahun, rata-rata pergerakan wisman di Johor Bahru mencapai 7,4 Juta orang. Mereka mayoritas berasal dari Tiongkok, India, Jepang, hingga Korea Selatan. Secara keseluruhan, pergerakan wisman di Malaysia mencapai 25,8 juta orang. Sementara rata-rata pergerakan wisman menuju Singapura mencapai 17 juta orang.
“Potensi yang dimiliki Johor sangat besar. Johor menjadi salah satu destinasi tujuan wisman di Malaysia dengan slot hingga 28,7%. Wisman yang di Johor merupakan pasar potensial bagi Indonesia. Mereka ini akan diarahkan menuju destinasi di Kepri, seperti Batam, Bintan, dan Tanjungpinang. Dengan begitu, arus wisman di Kepri akan semakin kompetitif,” kata Nia lagi.
Kemenparekraf telah menyiapkan beragam informasi menyangkut destinasi Indonesia di pusat informasi tersebut.
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Menteri Teuku Riefky: Ini Sejarah, Mari Bangun Ekonomi Kreatif Indonesia
- Central Group Hadirkan Klub Premium Bagi Lansia, Pertama di Sekupang
- Siap Mencetak SDM Pariwisata Berstandar Global, IPTI Lantik Rektor Perdana