Kemenperin Bidik Industri Manufaktur Tumbuh 5 Persen Pada 2022
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menilai sektor manufaktur mampu menahan gejolak ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.
Keyakinan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita itu dilatarbelakangi pengalaman dan pelajaran yang diperoleh selama menghadapi pandemi Covid-19.
"Masa depan tak akan pernah surut. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional, kami menargetkan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4,5-5 persen pada 2022," kata di Jakarta, Rabu.
Agus memerinci nilai ekspor industri manufaktur ditargetkan pada kisaran USD 170-175 miliar pada 2021 menjadi USD 175-180 miliar pada 2022.
Kemenperin juga menargetkan nilai investasi Rp 280 triliun - Rp 290 triliun pada 2021 dan Rp 300 triliun - Rp 310 triliun pada 2022.
"Penyerapan tenaga kerja dipatok sebesar 20,84 juta di 2022," ungkap Agus.
Agus menjabatkan untuk mencapai target-target di atas, Kemenperin mengidentifikasi berbagai kendala dan tantangan yang akan dihadapi tahun depan.
Menurut dia, kendala sekaligus tantangan tersebut antara lain disrupsi dari rantai pasok, kelangkaan kontainer yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan perdagangan lewat laut.
Kementerian Perindustrian menilai sektor manufaktur mampu menahan gejolak ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Jasaraharja Putera & MNC Insurance Teken Kerja Sama Pemasaran
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi