Kemenperin Genjot Industri Mamin Berbahan Dasar Cokelat

jpnn.com - JAKARTA- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menggenjot industri makanan dan minuman berbahan dasar cokelat. Pasalnya, sebagai negara produsen cokelat, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap produk ini masih rendah.
"Ini menjadi peluang besar bagi industri makanan dan minuman yang berbahan dasar cokelat. Pasarnya terbuka lebar, tinggal bagaimana produsennya mengemasnya agar konsumen tertarik membelinya," kata Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Struktur Industri Kemenperin Ngakan Timur Antara, Jumat (3/6).
Dia menambahkan, sampai saat ini Indonesia masih merupakan produsen biji kakao terbesar ketiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Produksi biji kakao pada 2014 mencapai sebesar 370 ribu ton (data ICCO).
Konsumsi cokelat Indonesia pada 2012 baru sebesar 0,2 kilogram per kapita per tahun. Jumlah itu meningkat menjadi 0,5 kilogram per kapita per tahun di 2014. Selain itu, faktanya, di tengah rendahnya pertumbuhan industri non migas, yang hanya 4,46 persen pada triwulan pertama 2016 sebesar 4,46 persen, industri makanan minuman tumbuh 7,55 persen, lebih besar bila dibandingkan 2015 yang hanya 7,54 persen. (esy/jpnn)
JAKARTA- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menggenjot industri makanan dan minuman berbahan dasar cokelat. Pasalnya, sebagai negara produsen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM