Kemenperin: Isu Negatif BPA pada Galon Memengaruhi Industri Makanan & Minuman

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyayangkan adanya narasi negatif yang salah dalam mempersepsikan migrasi Bisfenol A (BPA) dalam kemasan galon guna ulang berbahan polikarbonat.
Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan isu BPA ini memang sangat sensitif.
Dengan begitu, dia menyarankan agar orang bisa melihat standar yang dikeluarkan regulator untuk memastikan keamanan kemasan yang mengandung BPA.
“Di standar itu, konteksnya itu lengkap di sana, ada pemerintah, perindustrian, BPOM, masyarakat/konsumen, produsen, dan juga ada akademisi,” kata Putu dalam diskusi virtual, Selasa (21/9).
Menurutnya, narasi negatif terkait isu BPA ini bisa memengaruhi kepercayaan masyarakat sehingga standar yang sudah diatur juga perlu diperhatikan untuk menghindari kesalahpahaman.
Putu tegas meminta agar pihak-pihak tertentu yang menyampaikan isu tidak benar terkait BPA ini bisa menghentikannya agar tidak merusak pemulihan industri di tengah pasar yang belum stabil.
“Konsentrasi kami sekarang melakukan pemulihan industri karena pasar di dalam negeri masih belum bagus,” ucapnya.
Dia mengungkapkan ekspor makanan dan minuman (mamin) sepanjang Januari hingga Agustus 2021 sebesar USD 111 miliar.
Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menilai narasi negatif terkait isu BPA ini bisa memengaruhi kepercayaan masyarakat.
- Pemerintah dan Apple Sepakati Perjanjian, iPhone 16 Boleh Dijual di Indonesia
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
- Puluhan Vendor Tuntut Pembayaran Tunggakan Hingga Ratusan Miliar