Kemenperin Minta Chery Tingkatkan TKDN dan Bangun Pabrik Sendiri

Kemenperin Minta Chery Tingkatkan TKDN dan Bangun Pabrik Sendiri
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza melihat proses produksi dan perakitan berbagai varian merek mobil Chery di PT Handal Indonesia Motor di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1/2025). ANTARA/HO-Kemenperin

jpnn.com, BEKASI - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta PT Chery Motor Indonesia (CSI) mengambil langkah strategis dengan membangun pabrik sendiri tanpa adanya kerja sama dengan pihak lain.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza seusai melakukan kunjungan ke pabrik produksi mobil Chery di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1/2025).

Menurut dia, sejak 2022 pabrikan mobil asal Tiongkok itu merakit mobil masih numpang di PT Handal Indonesia Motor (HIM), dengan kapasitas produksi mencapai 10 ribu unit per tahun.

"Dengan pabrik mandiri, Chery tidak hanya mampu meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas ekspansi pasar ekspornya ke luar ASEAN, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Faisol.

Dia juga mengapresiasi perusahaan tersebut karena sudah memenuhi komitmen penyerapan produk domestik, dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang mencapai 40 persen.

Meski demikian, Wamen Faisol meminta perusahaan asal China tersebut menaikkan TKDN hingga ke angka 60 persen.

"TKDN Chery memang sudah di angka 40 persen. Namun, saya yakin ke depannya, Chery masih bisa meningkatkan TKDN sampai 60 persen," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan mobil Chery yang dibuat di Indonesia bisa bersaing di pasar global, serta meyakini industri otomotif secara umum akan mengalami peningkatan melalui dorongan insentif.

Kemenperin meminta PT Chery Motor Indonesia (CSI) mengambil langkah strategis dengan membangun pabrik sendiri tanpa adanya kerja sama dengan pihak lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News