Kemenperin: Sektor Logam Harus Siap Bertransformasi Menuju Industri 4.0

“Mulai dari machine to machine. Antara mesin itu sudah berhubungan. Jadi kalau buat kami, implementasi 4.0 itu konsepnya DNA. Harus ada Device, Network, dan Application (DNA),” ujarnya.
Stephanus menjelaskan, Device yang dimaksud berarti mereka memiliki mesin yang sudah lebih pintar.
“Karena dia berputar beberapa kali, dia menghasilkan produk berapa? Dia bisa mengeluarkan output berapa tanpa ada yang mencatatnya terlebih dahulu, langsung terhubung ke ERP,” terangnya.
Lalu setelah memiliki Device yang mumpuni, tahap selanjutnya ialah bagaimana mereka menggunakan Network. Mengkoneksikan antara Device ke system yang sudah exsisting.
“Tetapi, peran manusia di situ tetap ada, yaitu menggunakan aplication untuk memverifikasi apakah mesin itu sudah berjalan dengan benar atau belum,” jelasnya.
Stephanus menilai, industry 4.0 bukan untuk mengurangi tenaga kerja manusia. Justru industry 4.0 bertujuan untuk meningkatkan added value dari manusia.
“Kalau kita bisa beri pekerjaan yang lebih memanusiakan mereka, maka produk yang dihasilkan otomatis akan meningkat. Baik itu secara kualitas dan lain-lainnya. Dan itu sudah dibuktikan dengan kami menembus pasar ekspor,” urai Stephanus lagi.
Pasar ekspor bisa menjadi tolak ukur bagi produk yang dihasilkan manufaktur yang telah bertransformasi ke era 4.0 ,karena standar yang ditentukan di berbagai negara sangat tinggi dan berbeda-beda pula.(mg7/jpnn)
Sektor industri logam harus bertransformasi guna mendukung kesiapan menuju industri 4.0.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Geser China & Vietnam, Indonesia Sumbang 30% Pekerja Pabrik Nike & Adidas Global
- Wamenperin: Tidak akan Ada PHK di Sektor yang Berhubungan dengan Pertanian
- Pemerintah Akhirnya Rilis Sertifikat TKDN iPhone 16, Apple Sudah Bisa Jualan
- Kemenperin: Lapangan Kerja Tumbuh 20 Kali Lebih Besar dibandingkan PHK
- Pertumbuhan Ekonomi Terancam Serbuan Barang Impor, Pemerintah Perlu Turun Tangan