Kemenperin Yakin Investasi Sektor IKTA Tembus Rp 115 T
Produk nasional yang mempunyai daya saing tinggi masih terbatas pada komoditas primer.
”Padahal, nilai tambah komoditas primer rendah,” imbuh Sigit.
Karena itu, Kemenperin berupaya memperbaiki rantai industri dari hulu hingga hilir, terutama kualitas produk dan manajemen pemasaran.
”Kami akan memperkuat rantai pasokan agar bisa menjamin ketersediaan bahan baku,” sebut Sigit.
Salah satu upaya yang dilakukan Kemenperin adalah hilirisasi industri berbasis mineral nonlogam di Indonesia.
Produk hilirisasi mineral nonlogam yang saat ini berkembang adalah batuan tektonik yang diolah menjadi bleaching earth, bahan kimia aktif untuk pemurnian minyak kelapa sawit.
”Bleaching earth adalah komoditas yang penting. Sebab, Indonesia adalah produsen dan pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia,” ujarnya.
Kemenperin optimistis pertumbuhan industri akan lebih baik pada 2017.
Industri manufaktur Indonesia mengalami tren negatif pada tahun lalu.
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Jasaraharja Putera & MNC Insurance Teken Kerja Sama Pemasaran