Kemenpora Gelar FGD, Ungkap Kondisi yang Dihadapi Penyandang Disabilitas di Indonesia

Kemenpora Gelar FGD, Ungkap Kondisi yang Dihadapi Penyandang Disabilitas di Indonesia
Salah satu peserta FGD, Popon yang merupakan penyandang disabilitas tuna netra turut menyuarakan aspirasinya. Foto: Dokumentasi Kemenpora

1. Disabilitas tidak punya identitas.

2. Disabilitas membutuhkan biaya tambahan untuk kebutuhan alat bantu dan pendampingan.

3. 72 persen penyandang disabilitas bekerja di sektor informal.

4. Standar Pelayanan dan infrastruktur fasilitas publik belum sepenuhnya mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas.

5. Penyandang disabilitas memiliki pendapatan rata-rata lebih rendah daripada non-disabilitas.

Salah satu peserta FGD bernama Popon menyampaikan penyandang disabilitas, mulai dari anak hingga dewasa, hanya memerlukan bimbingan, kepercayaan, kesempatan, dan pengakuan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret dan program-program yang lebih inklusif untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas di Indonesia, serta memperkuat sinergi antarlembaga pemerintah dalam mewujudkan tujuan tersebut. (mrk/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Penyandang disabilitas di Indonesia mulai dari anak hingga dewasa memerlukan bimbingan, kepercayaan, kesempatan, dan pengakuan


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News