Kemenristekdikti Diyakini Mampu Serap 95 Persen Anggaran

Tidak kalah penting Nasir juga menyampaikan bahwa inovasi dan penelitian harus digenjot, karena mengingat ketersediaan sumber daya alam kita sudah semakin menipis.
“Saya berharap di perguruan tinggi bisa menghasilkan lebih banyak lagi invensi (penemuan baru/ _novelty_ ) dan inovasi yang bermanfaat langsung pada masyarakat” ungkapnya.
Dalam lima tahun terakhir, angka publikasi ilmiah yang dihasilkan perguruan tinggi meningkat tajam. Data per 2018 mencatat publikasi ilmiah Indonesia sudah mencapai 31.009.
Melalui serangkaian upaya yang dilakukan Kemenristekdikti, jumlah start up dari 2015 sampai 2019 juga melonjak. Kini, ada 1307 total start up dan calon start up yang didanai Kemenristekdikti di periode 2015-2018.
Beberapa hasil inovasi anak negeri juga terbilang membanggakan seperti GESITS (motor listrik hasil kolaborasi PT Gesits Technologies Indo dengan Institut Teknologi Sepuluh November - ITS), Katalis Merah Putih (kolaborasi Institut Teknologi Bandung dan PT. pertamina), Iradiator Gamma Merah Putih BATAN (teknologi pengawetan makanan dengan teknik radiasi), dan berbagai inovasi lainnya yang dihasilkan perguruan tinggi dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) lainnya. (esy/jpnn)
Realisasi daya serap APBN Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Tahun 2018 mencapai 91,36 persen.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Mercy Barends Buka-bukaan soal Kondisi Pendidikan di Daerah 3T
- Pak Presiden, Selamatkan ASN Dikti dari Menteri Pemarah, Main Tampar, Tukang Pecat
- Komisi X DPR Setujui Usulan Penambahan Anggaran Kemenpora Rp 2,9 T, Dito Ucapkan Terima Kasih
- Komisi X Usul Kemendikbudristek Buka Formasi Khusus Guru Bahasa Daerah pada Penerimaan PPPK
- Pagelaran Mertè Pangan Dhisa Bugeman untuk Melestarikan Kebudayaan Situbondo
- Percepatan P3PD, Ditjen Bina Pemdes Ingatkan Pentingnya Kolaborasi di Akhir Tahun