Kementan Ajak Petani Milenial Bergabung Dalam Era Industri Pertanian 4.0

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak kepada para petani milenial untuk bergabung dalam era industri pertanian 4.0.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta generasi milenial pertanian agar dapat memanfaatkan paradigma baru dunia digital dalam mengembangkan perihal bertani.
“Pertanian sekarang tak lagi sama dengan pertanian di masa lalu. Di era digital seperti sekarang sektor pertanian juga beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan. Di situlah peran serta generasi milenial,” ujar Mentan SYL beberapa waktu lalu.
Ajakan tersebut kembali dipertegas oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi saat memberikan Kuliah Umum yang digelar Kamis (19/11/2020), secara virtual.
Menurut Dedi Nursyamsi, sudah banyak petani milenial yang sukses setelah memanfaatkan pertanian 4.0.
"Misalnya ada petani milenial Indra Bachtiar yang punya Smart Green Farm dengan komoditas tomat ceri yang dikembangkan secara hidroponik. Ada juga 8 Villages yang punya banyak produk pertanian, buah, dan lainnya," terang Dedi Nursyamsi dari AOR Polbangtan Bogor.
Dedi menjelaskan, para petani milenial sudah banyak yang menggunakan aplikasi yang bisa mendekatkan produsen dengan konsumen, atau petani dengan masyarakat.
"Masyarakat harus memenuhi kebutuhan pangannya. Dan dengan aplikasi, masyarakat tidak perlu datang ke pasar, kios, toko, dan lainnya. Mereka cukup order dan bayar melalui aplikasi maka pesanan akan datang ke rumah," katanya.
Di era digital seperti sekarang sektor pertanian juga beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan.
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi