Kementan Alokasikan Bantuan Benih dan Pupuk NPK di Kabupaten Pangkep
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Aneka Kacang dan Umbi mengalokasikan bantuan benih dan pupuk NPK.
Penggunaan benih kacang hijau memanfaatkan benih insitu yang tersedia yaitu varietas Kutilang di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan seluas 100 hektare.
Upaya itu dilakukan dalam mendukung para petani untuk menanam kacang hijau dengan keunggulan umur pendek, tahan kekeringan, dan memiliki hasil yang cukup tinggi.
Bupati Pangkep HM Yusran Lalogau menilai perwujudan masyarakat madani tidak terlepas dari perhatian dan bantuan pemerintah pusat.
Menurutnya, bantuan pemerintah itu mampu menyejahterakan dan membantu masyarakat untuk unggul, berdaya saing, serta religius berbasis sumber daya lokal berkelanjutan.
Selain itu, berkat perhatian pemerintah provinsi melalui perbaikan saluran irigasi, alsintan berupa pompa air dan hand tractor.
“Rata-rata di Kabupaten Pangkep kacang hijau memiliki hasil yang cukup tinggi dan mempunyai harga pasar yang menguntungkan petani dengan kisaran harga Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram. Ini perlu kami dorong,” kata Yusran saat menghadiri acara Gerakan Tanam Kacang Hijau Bersama Kelompok Tani Sipatuo Desa Panrengreng Kecamatan Sigeri.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Perkebunan Andi Ardin Tjatjo mengungkapkan terima kasih kepada petani yang menanam kacang hijau.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Aneka Kacang dan Umbi mengalokasikan bantuan benih dan pupuk NPK
- Bea Cukai dan BSI Buka Jalan Bagi UMKM Produsen Madu di Karimun Agar Bisa Ekspor
- Pemerintah Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional Lewat Optimalisasi Kebijakan DHE SDA
- Dukung Hilirisasi, Bea Cukai Ternate Fasilitasi Ekspor Perdana Feronikel dari Pulau Obi
- Bea Cukai Palembang Lepas Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi ke Malaysia dan Australia
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Makanan dari 3 UMKM Nunukan ke Brunei Darussalam
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul