Kementan Andalkan Tefa untuk Cetak SDM Pertanian yang Berkualitas
jpnn.com, SUMATERA SELATAN - Kementerian pertanian (Kementan) mengaku membutuhkan metode pembelajaran pendidikan vokasi melalui pendekatan teaching factory (Tefa) atau teaching farm bagi siswa.
Hal itu dilakukan untuk bisa mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di sektor pertanian.
Tefa adalah menerapkan sistem pembelajaran yang dikembangkan semirip mungkin dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI).
“Kemajuan pertanian yang mandiri dan modern perlu didukung SDM yang bisa mengelola usaha pertanian berbasis teknologi,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Dalam mewujudkan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak.
Salah satunya menggandeng PT Semesta Mitra Sejahtera sebagai salah satu anak perusahaan PT Charoen Pokphand.
Dia menjelaskan kerja sama itu dilakukan untuk bisa menghasilkan output yang luar biasa di sektor pertanian khususnya peningkatan kualitas SDM Pertanian.
"Kita akan menggabungkan dunia usaha/dunia industri (DUDI) dengan pendidikan vokasi di lingkup Kementan,” ungkap Dedi.
Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengandalakan metode Tefa untuk bisa mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di sektor pertanian.
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045