Kementan Anggap Impor Beras Tidak Logis
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menganggap impor beras 500 ribu ton yang dibuka Kementerian Perdangan (Kemendag) tidak tepat. Sebab, saat ini petani sedang panen dan stoknya pun berlimpah.
"Kami saat ini, di Food State itu bisa produksi (beras) sekitar 40 ribu ton per hari. Sebelumnya hanya 20 ribu ton. Kan ini menunjukkan kami surplus beras," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi saat mengunjungi Pasar Beras Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (16/5).
Agung tidak mengetahui akan dibawa ke mana 500 ribu ton tersebut. Bahkan kualitas beras yang diimpor juga dia tidak tahu akan menyasar ke mana.
Dia mendata kebutuhan beras dari Mei-Juni 2018 mencapai 5,3 juta ton, sedangkan produksinya 8,1 juta ton. Angka tersebut, menurutnya, surplus beras 2,8 juta ton.
"Kalau mau diimpor, mau kami kemanakan berasnya? Dari sisi kualitas, kami enggak kurang," pungkas dia.
Kementerian Perdagangan kembali mengeluarkan izin impor beras sebanyak 500 ribu ton kepada Bulog hingga Juli 2018. (tan/jpnn)
Agung tidak mengetahui akan dibawa ke mana 500 ribu ton tersebut. Bahkan kualitas beras yang diimpor juga tidak tahu akan menyasar ke mana.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Soal Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, DPR Minta Pemerintah Serap Gabah Petani Lokal Dahulu
- Pengamat Pertanian Sebut Impor Beras Langkah yang Tepat
- Kebijakan Impor Beras Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Harga
- Skema Impor Menyuburkan Praktik Ilegal, KPK Wajib Usut Skandal Demurrage Rp 294 M
- KPK Selidiki Skandal Demurrage, Pakar: Pengamanan Bukti Mudahkan Penetapkan Tersangka
- KPK Diminta Prioritaskan Penyelidikan Skandal Demurrage Impor Beras