Kementan: Angkat Eksistensi Bawang Putih Lokal
jpnn.com, JAKARTA - Memori masyarakat Indonesia terhadap eksistensi bawang putih lokal semakin menurun seiring tergantikannya bawang putih lokal dengan bawang putih impor. Tak kurang dari 97 persen kebutuhan bawang putih nasional yang mencapai 500 ribu ton lebih per tahun saat ini dipenuhi dari impor. Padahal, era tahun 90-an bawang putih lokal Indonesia mampu merajai pasar dalam negeri. Beragam jenis varietas bawang putih lokal berhasil ditanam petani. Apa saja varietas bawang putih lokal yang ada di Indonesia?
Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman menyebut setidaknya terdapat 5 varietas bawang putih lokal yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian, yaitu Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, Lumbu Putih, Tawangmangu baru dan Sangga Sembalun. "Sejak impor bawang putih berlangsung terus menerus hingga saat ini, telah menggerus produksi bawang putih lokal. ketersediaan benih bawang putih lokal pun langka," jelas Sukarman.
Menurutnya, kelima varietas bawang putih tersebut sampai saat ini masih dikembangkan oleh masyarakat meskipun luas pertanamannya tidak sebanyak era 90-an. “Akhir tahun 2017 lalu kita sempat kesulitan mencari benih bawang putih lokal karena jumlahnya memang terbatas. bawang putih yang semula untuk benih, dijual petani sebagai bawang putih konsumsi akibat harga naik waktu itu," kata Sukarman.
BACA JUGA: Banjir Jadi Penyebab Klaim Terbesar Asuransi Pertanian di Sumsel
Namun seiring dengan giatnya program APBN dan wajib tanam bagi importir tahun 2018 sampai sekarang, produksi bawang putih lokal sudah meningkat. Produksi tahun 2018 sebanyak 39 ribu ton, naik 2 kali lipat dari tahun 2017 yang hanya 19 ribu ton. Otomatis ketersediaan benihnya juga meningkat.
Terlebih lagi, kebijakan Kementerian Pertanian memang memfokuskan hasil produksi bawang putih lokal untuk calon benih,” terang Sukarman. “Kelima varietas tersebut sekarang dikembangkan lagi, plus beberapa varietas lokal yang kemungkinan belum terdaftar, yang dikembangkan oleh masyarakat” imbuhnya.
BACA JUGA: Bupati Sambas Apresiasi Kebijakan Kementan Ciptakan Daerah sebagai Sentra Pangan
Menurut Sukarman, Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning merupakan varietas lokal yang populer ditanam oleh para petani di Batu, Malang, Magelang, Temanggung dan Tegal dan karena dinilai adaptif ditanam di ketinggian diatas 900 mdpl. “Umbinya berbentuk bulat telur, Warna siungnya putih keunguan dengan aroma yang sangat kuat. Rata-rata produksinya 8 – 10 ton per hektar. Untuk Lumbu Kuning agak mirip dengan Lumbu Hijau, hanya warna daunnya hijau muda agak kekuningan dan produktivitasnya lebih rendah dibanding Lumbu Hijau, rata-rata sekitar 6 – 8 ton/hektar,” beber Sukarman.
97 persen kebutuhan bawang putih nasional yang mencapai 500 ribu ton lebih per tahun saat ini dipenuhi dari impor.
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- 4 Bahaya Makan Bawang Putih Berlebihan, Tidak Aman untuk Penderita Penyakit Ini
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru