Kementan: Aspek Kesehatan Hewan Jadi Persyaratan Utama
Ekspor Telur Tetas Ayam Tembus ke Myanmar
"Saya memberikan apresiasi kepada PT. ULU yang berkomitmen dalam pengembangan teknologi persilangan ayam lokal Indonesia dalam upaya budidaya dan pelestarian, serta pemanfaatan sumber daya genetik ayam lokal, sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas yang berhasil menembus pasar ekspor," kata I Ketut Diarmita.
Menurut I Ketut, Pemerintah saat ini terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor berbagai komoditas strategis pertanian, termasuk produk peternakan, sehingga Pemerintah sangat mendukung pelaku usaha yang akan ekspor.
Dia menjelaskan, sejak tahun 2015 Indonesia telah melakukan ekspor telur tetas ayam dengan jenis ayam ras ke Myanmar, dan hingga Maret 2018 jumlah komulatif yang sudah diekspor sebanyak 10.482.792 butir dengan nilai Rp 109,60 Miliar.
Berdasarkan data BPS tahun 2017, volume ekspor telur tetas ayam ras terus meningkat mencapai 27,39 persen dan nilai ekspor meningkat sebesar 26,76 persen dibanding tahun sebelumnya. Adapun negara tujuan ekspor meliputi Myanmar, Papua Nugini, Vietnam, Malaysia, dan lain-lain.
Lebih lanjut, I Ketut Diarmita mengatakan, kebijakan Pemerintah untuk mewujudkan Indonesia pada tahun 2045 menjadi Lumbung Pangan di Dunia sedikit demi sedikit telah dapat dibuktikan.
“Setelah ekspor komoditas peternakan lainnya seperti olahan daging ayam, pakan ternak, telur tetas ayam, kambing/domba, vaksin dan obat hewan, serta produk pangan hewani lainnya, hari ini kita akan melakukan pelepasan ekspor perdana telur tetas ayam ULU 101 sebanyak 25.920 butir yang akan dikirim ke negara Myanmar," katanya.
Menurutnya, ini merupakan pengiriman awal dari total rencana sekitar 225 ribu telur pada tahun 2018 yang selanjutnya akan dikirim secara berkelanjutan ke beberapa negara.
"Ekspor telur tetas ini adalah bukti Indonesia bisa ikut bersaing dengan negara lain dalam pengembangan teknologi persilangan unggas yang menghasilkan final stock ayam pedaging dengan kualitas premium dan sesuai dengan persyaratan internasional," ujar I Ketut Diarmita.
Diarmita mengatakan, kebijakan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia pada tahun 2045 menjadi Lumbung Pangan di Dunia sedikit demi sedikit telah dapat dibuktikan
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru