Kementan Atasi Gejolak Harga Telur Ayam di Kabupaten Blitar

Kementan Atasi Gejolak Harga Telur Ayam di Kabupaten Blitar
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita. Foto: Humas Kementan

“Melalui pendekatan tersebut, keseimbangan Supply dan Demand ternyata segera pulih kembali,” ungkap I Ketut Diarmita.

Selain itu, untuk mendukung kelancaran pengendalian populasi tersebut juga dilakukan pemantauan dan monitoring secara berkelanjutan.

Berdasarkan pantauan dari Pengamat Informasi Pasar (PIP) Ditjen PKH, setelah diterapkannya kebijakan pengendalian populasi ayam tersebut, harga telur ayam terus mengalami peningkatan.
Harga telur di Blitar saat ini Rp 16.000 - 16.500 (stabil), di Yogyakarta Rp 17.000, Jabodetabek Rp 18.000, sedangkan Harga Acuan yang telah ditetapkan oleh Menteri Perdagangan adalah Rp. 18.000. Bahkan pada periode tanggal 12 Juli sampai tanggal 21 Juli 2017 sudah pernah melewati harga acuan di tingkat pembelian yang ditetapkan pemerintah.

“Kami ikut bahagia, karena pada periode tersebut harga telur di tingkat peternak di Blitar mencapai Rp 19.500 per kilogram sudah mencapai titik tertinggi dibandingkan periode sebelumnya”, tutur I Ketut Diarmita.

“Ini semua tentunya telah terpenuhi sesuai dengan harapan kita, yaitu peternak mendapatkan keuntungan,” imbuhnya.

Singgih selaku Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR Indonesia) mengatakan, dengan adanya kebijakan dari Kementerian Pertanian tersebut, terutama afkir 70 mingggu, maka populasi ayam layer mengalami penurunan, sehingga membuat harga telur di tingkat peternak naik.

Menurut Singgih, kalau populasi tidak turun, maka harga akan jatuh di bawah HPP. Saat ini yang perlu diperhatikan adalah harga telur stabil dan peternak rakyat tumbuh lagi.

“Untuk itu, kami berharap agar peternak besar yang mempunyai populasi ternaknya 300 ribu dan terintegrasi harus dibatasi kepemilikannya untuk keberlangsungan peternak kecil,” imbuhnya.

Kementerian Pertanian (Kemntan) memberikan solusi terhadap penurunan populasi ayam petelur di Kabupaten Blitar Jawa Timur. Direktur Jenderal Peternakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News