Kementan Bakal Tambah Fasilitas Pendingin di TTIC pada 2020

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bakal menambah tempat penyimpanan berpendingin (cold storage) pada 2020. Hal ini dilakukan untuk menambah penyimpanan pasokan komoditas pangan.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengatakan, nantinya cold storage akan disimpan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang tersebar di hampir seluruh provinsi.
“Saat ini sudah ada 32 provinsi yang punya (TTIC). Tetapi yang memang kapasitasnya besar. Yang belum ada itu di Papua, itu akan kami dirikan tahun depan. Sama di Kepulauan Riau. Kepulauan Riau juga akan kami dirikan tahun depan," ujar Agung di Jakarta, Selasa (31/12/).
Agung menambahkan, TTIC sengaja dibangun agar petani menerima pendapatan lebih tinggi. Yaitu meningkatkan jumlah penjualannya, melalui interaksi langsung pada konsumen.
Pemerintah pun menyarankan agar petani memanfaatkan e-commerce, sebagai pasar digital hasil perkembangan teknologi informasi.
“Pertama kami akan meningkatkan jumlah penjualannya. Kedua, menggunakan teknologi sekarang yang nama e-commerce. E-commerce ini luar biasa dampaknya,” sambung Agung.
Agung juga mengakui bahwa pasokan bahan pangan masih terjadi kekurangan di daerah Indonesia bagian timur.
Oleh karena itu, kata Agung, TTIC menjadi fasilitas yang bisa dimanfaatkan gabungan kelompok petani (Gapoktan) sebagai bantuan promosi dengan subsidi transportasi.
Kementerian Pertanian (Kementan) bakal menambah tempat penyimpanan berpendingin (cold storage) pada 2020. Hal ini dilakukan untuk menambah penyimpanan pasokan komoditas pangan.
- Dukung Kemajuan Sektor Pertanian, Kementan Kaji Ulang SKKNI Bidang Alsintan
- Presiden Prabowo Diminta Turun Tangan Berantas Mafia Impor Bawang Putih
- Kementan Perkuat Brigade Pangan Kaltara, Gandeng Penyuluh Pendamping dan Babinsa
- Puluhan Aktivis BEM Fakultas Pertanian Kumpul di Kementan, Bicara Swasembada Pangan
- Menjelang Ramadan, Mentan Amran & Wamentan Pantau Operasi Pasar Pangan Murah di Magelang
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia