Kementan Bangkitkan Kembali Emas Hijau dari Salatiga
jpnn.com, SALATIGA - Komoditas vanili pernah mengalami masa kejayaannya di tahun 1980-an, ketika harga dari tanaman menjalar yang buahnya berbentuk polong itu mencapai angka yang fantastis.
Vanili pun mendapat julukan emas hijau karena harga jualnya di pasaran.
Namun, karena harganya sempat terpuruk, para petani banyak yang membabat habis tanaman vanili di kebunnya.
Seiring adanya kenaikan harga dan perbaikan budidaya serta pengolahannya, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mendorong pengembangan vanili.
.Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menargetkan pertumbuhan ekspor untuk sejumlah komoditas perkebunan seperti kopi, kelapa, lada, pala dan vanili hingga tiga kali lipat sampai lima tahun ke depan
Hal tersebut dituangkan dalam kebijakan Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks).
Untuk itu, Mentan mendorong agar para produsen dari hulu dan eksportir bisa memacu produksi komoditas perkebunannya hingga tiga kali lipat.
"Harus dibantu oleh stakeholder lainnya, eksportir, pengusaha hingga di level paling bawah untuk mengembangkan. Tiga kali lipat ini dalam lima tahun, karena perkebunan paling tidak tanam dua sampai tiga tahun baru bisa tumbuh," kata Syahrul.
Syahrul Yasin Limpo menargetkan pertumbuhan ekspor untuk sejumlah komoditas seperti vanili hingga tiga kali lipat.
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan