Kementan Bergerak Cepat Menangani Kasus Antraks di Gunung Kidul
jpnn.com, GUNUNG KIDUL - Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat menangani kasus a ntraks di Kabupaten Gunung Kidul, Yogkarta.
Menindaklanjuti adanya kasus antraks di Gunung Kidul, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan melakukan upaya mitigasi dan isolasi wilayah dengan menurunkan tim kesehatan hewan ke lokasi.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah juga telah menerbitkan surat edaran menyikapi kasus antraks di Gunung Kidul.
Dirjen Nasrullah meminta agar Dinas Peternakan Provinsi DI Yogyakarta serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunung Kidul terus melakukan tindakan pencegahan serta pengendalian antraks sesuai standar penanganan.
"Pastikan vaksinasi di daerah yang pernah tertular dilakukan secara rutin dan pengawasan lalu lintas ternak lebih ketat lagi. Antraks mudah menular melalui spora. Hindari pemotongan hewan sakit," tegasnya.
Direktur Kesehatan Hewan Ditjen PKH Nuryani Zainuddin menambahkan sesuai arahan Dirjen PKH pihaknya sudah merespons cepat.
"Mitigasi resiko dan isolasi wilayah kita lakukan untuk mencegah menyebaran mengingat antraks mudah sekali menyebar,” jelas Nuryani di Jakarta, Sabtu (5/2).
Nuryani menjabarkan hasil investigasi kasus terjadi di Desa Gombong, Kecamatan Ponjong dan Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedang Sari, dengan total kasus sebanyak 11 ekor sapi dan 4 ekor kambing dilaporkan mati, serta ada 23 orang dilaporkan mengalami kasus antraks kulit.
Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan bergerak cepat menangani kasus antraks di Gunung Kidul.
- Indonesia Impor Susu Besar-Besaran termasuk dari Malaysia, Peternak Protes
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Pakar Ekonomi: Bea Masuk Beri Kesempatan Produsen Susu Lokal untuk Tumbuh
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Peternak Sapi Perah Buang Susu, Komisi IV DPR Singgung Impor