Kementan Berikan Rekomendasi Teknologi untuk Hadapi Perubahan Iklim

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Holtikultura memberikan startegi untuk menghadapi dampak perubahan iklim antara lain berupa antisipasi, adaptasi, dan mitigasi di sektor holtikultura.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto dalam siaran persnya, Jumat (19/11).
Menurut dia, antisipasi berupa pengajian terhadap perubahan iklim untuk meminimalkan dampak negatif terhadap sektor pertanian.
"Adaptasi berupa penyesuaian sistem alam dan sosial untuk menghadapi dampak perubahan iklim, dan selanjutnya mitigasi yaitu usaha dalam mengurangi risiko terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca,” ujar Prihasto.
Dia menjelaskan, teknologi 4.0 di bidang pertanian menjadi suatu hal yang penting menghadapi perubahan iklim.
Teknologi berkembang dengan tujuan untuk menghindari risiko kerugian dalam budi daya pertanian yang berkaitan dengan perubahan iklim seperti gagal tanam dan serangan hama.
Salah satu mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada Bayu mengatakan ada sejumlah masalah yang dihadapi dari perubahan iklim yang berakibat kerugian ekonomi.
Pertama, kata dia, karena masalah level informasi terkait dengan cuaca hanya sampai kecamatan, padahal cuaca sangat fluktuatif.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Holtikultura memberikan startegi untuk menghadapi dampak perubahan iklim bagi para petani di sektor holtikultura.
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- NEC Indonesia Laporkan Dampak Positif Penanaman 6.250 Pohon bagi Lingkungan
- Tembus 1 Juta Ton, Bulog Tetap Optimalisasi Penyerapan Panen Raya 2025