Kementan Bersurat ke Presiden Terkait Kekurangan Jumlah Penyuluh Pertanian
Jumat, 06 Maret 2020 – 22:51 WIB
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan saat ini pihaknya masih kekurangan jumlah penyuluh pertanian. Oleh karena itu, pihaknya berharap ada kebijakan dari Presiden Joko Widodo untuk bisa memenuhi kekurangan tersebut.
Atas kekurangan itu, Kementan melalui Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo telah bersurat ke Presiden Jokowi (Jokowi).
“Surat ke presiden agar ada pengadaan ASN penyuluh 6.000 orang per tahun. Tetapi sampai saat ini belum ada jawaban,” sambung Dedi.
Menurut Dedi, selama ini pihaknya juga tak bisa merekrut para honorer menjadi penyuluh. Alasannya, karena ada aturan yang melarang hal tersebut.
“Jadi, honorer itu sudah berhenti. Artinya apa? Kami merekrut honorer juga sulit, tidak mungkin,” tambah Dedi.
Untuk sementara, mengatasi kekurangan itu Kementan melalui BPPSDMP berusaha menciptakan penyuluh swadaya. “Artinya, penyuluh yang benar-benar tidak tergantung dengan APBN,” sambung Dedi.
Salah satunya yang dimanfaatkan adalah petani menonjol dan berhasil. Para petani berhasil ini dimanfaatkan menjadi penyuluh bagi petani lainnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan saat ini pihaknya masih kekurangan jumlah penyuluh pertanian.
BERITA TERKAIT
- Melibatkan Penyuluh Pertanian, Kementan Mengakselerasi Program PAT di Tapin
- Pj Gubernur Jateng: Penyuluh Pertanian Berperan Tingkatkan Produktivitas Petani
- Organisasi Petani Dorong Amendemen UU Otonomi Daerah Demi Memaksimalkan Peran Penyuluh
- Kementan Memacu Semangat Penyuluh, Optimistis Pembangunan Pertanian Makin Inovatif
- Dana Operasional Honorer Sama dengan PPPK & PNS, Alhamdulillah
- Penyuluh Pertanian Siap Dampingi Petani Menghadapi Musim Tanam