Kementan Beserta Program Andalannya Siapkan Strategi dan Adaptasi Hadapi El Nino
"Dalam pertanian kita ada sistem irigasi padi berselang, dan optimalkan embung yang ada. Selain itu, ada juga alsintan khususnya pompa air serta penggunaan varietas padi yang toleran terhadap kekeringan,” ujar Bustanul.
Menurut Narasumber Ngobras, Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Bambang Pamuji mengatakan diperlukannya strategi pemenuhan kebutuhan pangan tahun 2023, salah satunya dengan mitigasi wilayah rawan kekeringan pada Juni sampai dengan Oktober.
"Hal ini dapat dilakukan dengan penanganan dari dua persfektif, yaitu jangka pendek dengan percepatan tanam dan penggunaan varietas super genjah yang toleran kekeringan. Untuk memastikan ketersediaan air dapat dilakukan melalui pompanisasi, embung dan biostorage. Sedangkan untuk jangka menengah panjang melalui meningkatkan produktivitas,” kata Bambang.
Bambang menambahkan bahwa perubahan iklim ekstrim juga bisa berdampak pada pola perkembangan dan tingkat serangan OPT.
"Selain itu, salah satu strategi pemenuhan kebutuhan pangan tahun 2023, di antaranya adalah mendorong diversifikasi pangan lokal jagung dan palawija serta tanaman lainnya di wilayah irigasi ujung atau yang tidak memiliki sumber pengairan lainnya sehingga tidak ada lahan yang tidak ditanami," katanya. (rhs/jpnn)
Ketika terjadi El Nino maka wilayah Indonesia akan mengalami penurunan curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan, Masyarakat Diimbau Waspada
- Ramalan Cuaca Hari Ini, Sebagian Wilayah Ini Berpotensi Hujan & Petir
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 26 November: Hujan Ringan di Sebagian Besar Indonesia
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- La Nina Picu Cuaca Ekstrem Menjelang Nataru, Wisatawan Diminta Waspada