Kementan Cetak 2000 Petani di 2021, Sebanyak 1000 Orang Dikirim ke Jepang
Menurutnya, dengan perkembangan teknologi pertanian sekarang ini, siapa pun bisa menjadi petani.
Di era sekarang ini pola pertanian sudah berbeda dengan pola kerja petani di masa dulu.
"Dengan kecanggihan sains, riset, dan teknologi tidak lagi mengharuskan petani terjun ke lumpur. Kakinya tidak lagi kotor karena lumpur," jelasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menjabarkan lebih detail mengenai program cetak petani milenial.
Menurutnya, seribu petani milenial yang dikirim ke Jepang merupakan program kerja sama dengan berbagai stakeholder yang memiliki concern di sektor pertanian.
"Seribu petani milenial akan kami kirim untuk magang di Jepang. Kami kerja sama dengan berbagai macam stakeholder," kata Dedi Nursyamsi saat melakukan kunjungan kerja ke Kostratani Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (30/12).
Selain itu, Dedi menjelaskan Kementan akan merekrut seribu petani untuk diberi pelatihan di Ciawi.
Setelah dilatih, mereka langsung mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kementerian Pertanian (Kementan) sangat serius menggenjot pertumbuhan petani milenial.
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Seleksi PPPK 2024 Sedang Proses, Muncul Usulan Baru dari Pak Gub
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai